Menurut analis, umur Blackberry hanya tinggal 18 bulan lagi. Pada Februari 2015 nanti mereka akan kolaps dan bangkrut sebab perusahaan asal Kanada itu akan kehabisan kas. Seperti apa?
CEO Blackberry sendiri beberapa waktu lalu sempat menklaim jika perusahaannya miliki cadangan kas senilai USD 2,6 miliar. Ini ia utarakan kala pengumuman jumlah pemasukan Blackberry kuartal II 2013.
Kala itu Thorsten Heins berucap jika kas Blackberry sehat, tidak miliki utang, meski merugi Rp 10 triliun. Namun perusahaan analis Bernstein Research lewat Pierre Ferragu ragu akan itu.
Meskin miliki kas cukup besar hingga USD 2,6 miliar namun jumlah tersebut akan habis terkuras pada Februari 2015. Imbasnya, mungkin saja akan menyurutkan niatan pembeli untuk jadi mengakuisisinya.
Pada enam kuartal ke depan, jelas Ferragum, Blackberry akan habiskan hingga USD 2 miliar. Hal tersebut akan membawa perusahaan tersebut ke masalah likuiditas.
Blackberry sendiri telah menyetujui penjualan perusahaan ke Fairfax Financial dengan nilai USD 4,7 miliar. Kabar pembelian ini teryata juga tak miliki cukup pengaruh. Harga saham Blackberry bahkan turun dari USD 9 per lembar jadi hanya USD 5 per lembar.
Sementara itu dari isu lain, Fairfax Financial sebagai calon pemilik baru juga miliki pandangan lain soal BBM. Mengutip beberapa sumber, pemilik baru keberatan jika BBM dilepas ke platform lain. Ini akan membuat keeksklusifan Blackberry hilang.
0 komentar:
Post a Comment