Selama ini berbagai blog telah rutin mengatakan bahwa iPhone 5C ditujukan untuk bersaing dengan produk-produk Android murah yang mendominasi pasar smartphone China. Namun fakta yang terjadi di lapangan rupanya berbeda 180 derajat: sementara iPhone 5S gold ludes dalam waktu yang sangat singkat, iPhone 5C malah kurang diminati oleh para pelanggan iPhone di China.
Tmall, toko ritel B2C (business-to-consumer) terbesar di China bahkan sampai mendiskon harga iPhone 5C agar ponsel tersebut bisa laku. Di salah satu halaman website toko tersebut, iPhone 5C 16GB yang harga aslinya dibanderol 4488 yuan atau sekitar Rp 8,3 juta kini didiskon menjadi 3699 yuan atau sekitar Rp 6,8 juta. Tak hanya itu, website tersebut juga memperlihatkan bahwa iPhone 5C di Tmall baru terjual sebanyak 45 unit saja sejak hari Jumat minggu lalu.
Data survey Localytics memperlihatkan bahwa aktivasi iPhone 5S dan 5C secara global pada 72 jam pertama setelah perilisan adalah 78 persen untuk iPhone 5S dan 22 persen untuk iPHone 5C. Parahnya, di China perbandingan tersebut malah lebih ekstrim lagi, dimana persentase iPhone 5S mencapai 91 persen, dan iPhone 5C hanya 9 persen.
Data dari Mixpanel juga mengungkapkan bahwa perbandingan dari 9 juta unit iPhone 5S dan 5C yang terjual pada 3 hari pertama peredarannya, perbandingan jumlah pengguna antara kedua ponsel tersebut adalah 2:1 untuk iPhone 5S.
Seperti halnya di berbagai tempat, iPhone 5S merupakan primadona rilisan iPhone kali ini. Di sejumlah tempat, harga untuk 1 unit model ini mampu melampaui 10 ribu yuan atau sekitar Rp 18,5 juta, hanya gara-gara warnanya saja
0 komentar:
Post a Comment